Sabtu, 10 November 2012


Bagaimana cara mengatasi susah buang air besar / sembelit pada saat nifas ?

Kejadian gangguan saat buang air besar (BAB) merupakan kejadian yang sangat tidak mengenakkan dan sangat mengganggu. Perut terasa sakit, kejang bahkan kadang disertai perdarahan. Gangguan ini juga dikenal sebagai sembelit atau konstipasi. Kejadian sembelit bisa dialami siapa saja, tidak saja pada usia produktif (terbanyak) namun juga pada bayi, anak dan lansia (> 65 tahun). Ternyata wanita mengalami sembelit lebih sering dibandingkan laki-laki.

Konstipasi/sembelit merupakan keadaan dimana terjadi perlambatan pergerakan feses dalam usus besar, sehingga terjadi kesukaran dalam BAB. Hal ini sering berhubungan dengan pengerasan feses yang berlebihan sehingga sulit untuk dikeluarkan yang dapat menyebabkan kesakitan hebat pada penderitanya.


Menurut Bradley, kejadian sembelit pada ibu hamil mencapai lebih dari 50 %.  Separuhya dialami pada trimester pertama dan kedua, menurun pada trimester ketiga dan meningkat kembali pada masa nifas. Pada masa nifas seringkali berkaitan dengan masih ada rasa nyeri akibat luka jahitan, susah bergerak atau takut jahitan akan jebol jika banyak bergerak atau BAB.


Secara umum penyebab sembelit pun ternyata bermacam-macam. Beberapa penyebab yang mungkin dialami ibu saat masa nifas antara lain

·         Kurang makan mengandung serat seperti: diet rendah serat, makanan cepat saji,

·         Kurangnya aktifitas ibu, yang terlalu lama berbaring di tempat tidur

·         Obat-obatan yang yang dikonsumsi ibu saat nifas yang mengandung logam berat seperti: obat maag/antasida (mengandung alumuniun, kalsium), obat tekanan darah tinggi (calsium chanel blocker), suplemen zat besi, suplemen kalsium, atau obat penghilang kontrasi otot seperti :  anti nyeri (narkotik), obat anti parkinson, anti pasmodic, antidepresan, diuretik, antikonvulsan.

·         Kondisi psikis ibu yang mengalami stress dan depresi


Apabila tidak ditangani secara tepat sembelit dapat mengakibatkan komplikasi seperti: Wasir (hemoroid), Fisura ani (adanya luka pada anus akibat feses yang besar dan keras), Fistula ani  dengan timbulnya luka terinfeksi yang dapat membentuk saluran di bagian rektum yang berisi nanah, bahkan pada sembelit berkelanjutan dapat mengakibatkan kanker usus


Nah bagaimana cara pencegahan dan pengobatan sembelit? Cara paling penting dan utama adalah modifikasi pola hidup sehat, yaitu:  konsumi makanan tinggi serat (dari sayuran dan buah-buahan), banyak minum air 2-3 liter per hari ( dan menghindari kafein, minuman ringan, alkohol, serta banyak bergerak (dapat ditambah dengan melakukan latihan senam Kegel untuk memperkuat otot panggul). Jika perlu diskusikan obat-obatan yang diminum dengan dokter. Apabila belum juga berhasil maka terkadang perlu bantuan obat. Obat yang digunakan sebaiknya efektif, bekerja cepat, aman, nyaman digunakan  dan bekerja lokal pada rektum yang berfungsi melunakkan dan melicinkan feses.

Oleh Maylenna Aiyudhia Wati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar